Selasa, 29 November 2011

JANGAN ANGGAP REMEH RADANG TENGGOROKAN

Jangan Anggap Remeh Radang Tenggorokan
 
Di musim pancaroba, biasanya berbagai macam penyakit mudah menyerang, terlebih lagi jika daya tahan tubuh sedang menurun. Salah satu penyakit yang kerap kali muncul adalah radang tenggorokan atau faringitis. Bila penyakit ini menyerang, penderita akan mengalami rasa sakit ketika menelan. Terkadang gejala radang tenggorokan ini juga disertai dengan demam, sakit kepala, pilek dan batuk.
 
Apa penyebab radang tenggorokan?
  • virus
  • Bakteri streptokokus
  • Batuk dan pilek dapat membuat tenggorokan teriritasi
  • Alergi
  • Merokok

Selain itu, radang tenggorokan juga dapat disebabkan oleh debu dan beberapa jenis makanan tertentu yang memicu alergi seperti ikan laut, kacang-kacangan dan cokelat. Umumnya penyakit ini disebabkan oleh dua jenis infeksi, yaitu virus dan bakteri.
Infeksi virus
Delapan puluh persen penyakit radang tenggorokan disebabkan infeksi virus. Infeksi ini merupakan penyebab dari selesma (pilek) dan influenza yang kemudian mengakibatkan terjadinya radang tenggorokan. Namun dalam waktu sekitar 1 minggu, selesma dapat sembuh sendiri ketika tubuh Anda membentuk antibodi melawan virus tersebut. Untuk mengatasi infeksi virus tidak dapat dilawan dengan antibiotik. Karena pemberian obat ini malah dapat menimbulkan kekebalan kuman terhadap antibiobitik. Jika kuman telah kebal, nantinya antibiotik tidak akan ampuh lagi dalam membunuh kuman sehingga penyakit pun tidak kunjung sembuh.
Gejala radang tenggorokan akibat infeksi virus:
  • tenggorokan terasa pedih, gatal dan kering
  • suara terdengar serak atau parau
  • mengalami batuk dan bersin
  • sedikit demam atau tanpa demam
  • Pilek dan adanya cairan di belakang hidung
 
Infeksi bakteri
Meskipun tidak sesering infeksi virus, namun dampaknya bisa berakibat lebih serius. Umumnya, penyakit radang tenggorokan diakibatkan oleh bakteri jenis streptokokus, yang biasanya ditularkan dari orang lain yang telah menderita radang 2-7 hari sebelumnya. Jenis radang ini dapat ditularkan melalui sekresi hidung atau tenggorokan.
Jika tidak segera ditangani, radang tenggorokan yang disebabkan bakteri streptokokus akan bertambah parah dan dapat menyerang katup jantung sehingga menimbulkan penyakit demam rhematik. Karena itu, jangan sepelekan radang tenggorokan Anda dan segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Gejala radang tenggorokan akibat bakteri streptokokus :
  • terjadi pembengkakan pada tonsil dan kelenjar leher
  • pada bagian belakang tenggorokan muncul warana merah cerah dengan bercak-bercak putih
  • penderita biasanya mengalami demam tinggi, lebih dari 38 derajat celsius dan sering disertai rasa menggigil
  • rasa sakit setiap kali menelan

Pengobatan
Sebelum memberi pengobatan, dokter akan mencari tahu dulu penyebab radang tenggorokan sehingga bisa menyimpulkan diagnosa yang benar dalam pemberian antibiotik. Karena pemberian antibiotik yang tidak tepat bagi sebagian besar penderita radang tenggorokan dapat menimbulkan organisme yang resisten terhadap antibiotik.
Dokter akan terlebih dulu memeriksa tenggorokan dan kelenjar getah bening pada bagian leher, yang kemudian dilanjutkan dengan tes usap tenggorok untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri. Usap tenggorokan perlu dilakukan jika ada dugaan diagnosis radang tenggorokan akibat bakteri streptokokus berdasarkan temuan klinis dan epidemiologis dan pasien belum mengkonsumsi antibiotik.





NYERI PADA SENDI

Rasa nyeri pada sendi atau arthralgia, diketahui dapat menyerang satu atau beberapa sendi sekaligus. Nyeri sendi adalah keluhan yang sangat umum, namun sebenarnya dapat merupakan gejala dari sebuah kondisi tertentu, dan sangat mengganggu karena mengekang gerak kita.
 
Penyebab
Nyeri pada persendian, dapat disebabkan oleh pembengkakan sendi (arthritis), ketegangan otot atau pembengkakan kantong cairan pada sendi (bursitis). Ketiga gangguan ini dapat terjadi, jika terpicu oleh;
-          kelelahan
-          salah posisi
-          influenza
-          campak
-          rematik
-          asam urat
Gejala

1. rasa nyeri yang amat hebat, saat sendi digerakan ataupun ketika tidak digerakkan
2.  bagian kulit sendi terlihat kemerahan dan membengkak
3.   sendi terasa panas ketika dipegang
Cara  Mengatasi
-    Ketika sendi Anda terasa nyeri tanpa sebab, seperti; salah gerak atau kelelahan, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter, karena penanganannya perlu disesuaikan dengan pemicu rasa nyeri. Jangan biarkan rasa nyeri sendi mendera Anda lebih dari 3 hari.
-     Istirahatkan sendi sesering mungkin
-     Lakukan gerakan peregangan sendi
-     Mandi menggunakan air hangat
-     Pijat bagian sendi yang terasa nyeri
-    Konsumsi obat antiinflamasi untuk menghilangkan rasa nyeri dan mengatasi pembengkakan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar